24 October 2010

Penderitaan Kerang

 TIADA KEBAHAGIAAN TANPA PENDERITAAN

“Seringkali banyak pelajaran kita perolehi dari penderitaan jika dibandingkan dengan kesenangan. Yang kita perluakan hanyalah belajar mencari sisi positif dari apa yang kelihatannya ‘lembah’ itu untuk mencapai ‘puncak’ yang gilang gemilang.” X.Q.P

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. “Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa kerang sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat,” kata ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.

Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh berkilau, dan bernilai tinggi terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, airmatanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

Untuk Direnungkan: Ada pepatah dalam bahasa Inggris yang bagus sekali. “No pain, no gain” dan “No sweet without sweat”. Di dalam bahasa “Tiada kebahagiaan tanpa penderitaan”, atau “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, senang kemuadian”.

Untuk Dilakukan: “Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, iaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu” (1 Petrus 1:11-LAI).

0 comments :

Post a Comment

Sila Berikan Komen ATAU Sumbangan Artikel/Bahan Anda:-

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...