Sabah dan Sarawak adalah BERSTATUS NEGARA dan bukannya Negeri.

Sabah dan Sarawak adalah sebuah Negara yang MERDEKA DAN BERDAULAT yang mana kedua - dua NEGARA ini telah bersama-sama dengan Singapura dan Malaya untuk membentuk Persekutuan Malaysia pada 16 September 1963.

Happy Sabah (North Borneo) Independence Day 51 Years

Sabah or previously known as North Borneo was gained Independence Day from British on August 31, 1963. To all Sabahan, do celebrate Sabah Merdeka Day with all of your heart!

Sarawak For Sarawakian!

Sarawak stand for Sarawak! Sarawakian First. Second malaysian!

The Unity of Sabah and Sarawak

Sabah dan Sarawak adalah Negara yang Merdeka dan Berdaulat. Negara Sabah telah mencapai kemerdekaan pada 31 Ogos 1963 manakala Negara Sarawak pada 22 Julai 1963. Sabah dan Sarawak BUKAN negeri dalam Malaysia! Dan Malaysia bukan Malaya tapi adalah Persekutuan oleh tiga buah negara setelah Singapura dikeluarkan daripada persekutuan Malaysia.

Sign Petition to collect 300,000 signatures

To all Sabahan and Sarawakian... We urge you to sign the petition so that we can bring this petition to United Nations to claim our rights back as an Independence and Sovereign Country for we are the Nations that live with DIGNITY!

Decedent of Rajah Charles Brooke

Jason Desmond Anthony Brooke. The Grandson of Rajah Muda Anthony Brooke, and Great Great Grandson of Rajah Charles Brooke

16 October 2010

Tuhan Memberkati Anda Hari Ini

 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
(Bilangan 6:24-26, TB)

DOA SEORANG PASTOR


"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."  (Kolose3:23)
"Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.
Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya."  (Galatia 6:7)

Oleh: Pst. Awis

Kita seringkali tidak memandang berat pada hal-hal kecil, sedangkan dari hal kecillah yang akan mendatangkan hal-hal yang besar (Mat. 25:21; Luk. 16:10; Lukas 19:17). Dalam konteks pelayanan, di dalam sekolah minggu (Penulis hanya berbicara pada konteks denominasi sendiri), kita melihat 90% adalah pemuda-pemudi yang melaksanakan pelayanan tersebut. Orang-orang tua jarang sekli, malah ada yang tidak melibatkan diri untuk pelayanan ini. Malah seorang hamba Tuhan (pastor) sendiri mengatakan dengan alasan "tiada kurnia mengajar" tidak memandang serius tentang pelayanan ini, sehingga ia tidak bertanggungjawab dengan pelayanan sekolah minggu.

Jika dilihat secara logik, anak-anak muda jarang sekali memahami kehendak dan tingkah laku anak-anak jika dibandingkan dengan orang-orang tua yang ada pengalaman mempunyai anak sendiri. Anak-anak muda lebih cenderung untuk berusaha memahami "bahan pelajaran" daripada cenderung memahami sikap anak-anak.

Saya tidak perlu mengulas secara melalut apa kepentingan anak-anak sekolah minggu ini sebagai generasi penerus pelayanan, sebab pengetahuan ini secara umum, bukan sahaja dalam konteks gereja, tetapi juga dalam konteks masyarakat secara keseluruhan.

Budaya pelayanan dalam gereja kita agak berbeza dengan di negara lain seperti di Indonesia dan Barat. Di mana kebanyakan daripada tenaga pengajar dalam pelayanan ini adalah terdiri daripada orang-orang berumur, malah ada di antara mereka yang memegang sijil-sijil tertentu hanya untuk melakukan yang terbaik untuk pelayanan ini dan mereka bertaraf profesional.

Jika kita bertanya, di dalam gereja kita, siapa di antara mereka yang telah ke sekolah tinggi theologi dalam pengkhususan mengajar anak-anak? 

Ada di antara mereka yang mempunyai pengalaman dalam pelayanan ini agak lama, tetapi bila dalam lapangan pengalaman sebenarnya dia tidak mampu menerapkan teori yang yang ia ketahui sebagaiman tuntutan dalam praktikal. Bila mengajar, dia lebih melalut dengan berbahasa indah-indah dan tersusun dan tidak menggunakan 'bahasa anak-anak' sehingga anak-anak mudah bosan. Kelemahan lain yang sangat ketara dalam konteks masa kini, mereka "Tidak Tahu menggunakan Teknologi" yang ada. Contohnya dalam pelayanan besar seperti "Pekan Kanak-Kanak", si guru dengan bangga memperlihatkan kertas-kertas gambar peraganya kepada anak-anak yang dalam jumlah ratusan ramainya. Dia tidak pernah berfikir bahawa anak-anak dalam jarak tertentu sahaja yang dapat menanggapinya atau melihatnya.

Sekarang ini, kita mempunyai teknologi yang serba ada. Sebagai satu contoh kecil sahaja, bukankah mudah kita mengajar anak-anak bila kita menggunakan pemancar 'LCD' dan mengawalnya dengan alat kawalan jauh. Bahan tersebut disediakan dengan sebaiknya, di mana setiap gambar disertai dengan kesan bunyi-bunyian sesuai dengan cerita atau ditambah dengan sedikit animasi sebagai penarik bagi anak-anak?

Masalahnya, dia 'tidak pandai' (kemahirannya hanya menaip). Atau tiada yang membantu, atau tidak mahu dibantu, sebab takut kalau yang membantu akan meminta bayaran. Menjadikan urusan pelayanan ini, urusan untung dan rugi dalam perniagaan.

Jangan mengajar anak-anak dengan ala kadar, mereka bukan tidak faham atau menanggapi, tetapi setiap hal yang kita ucapkan mereka akan 'record' dalam fikiran mereka dan akan mereka fahami dan tahu pada umur tertentu. Jika kita melakukan pengajaran yang benar (mengikut jalan cerita Alkitab), maka kita akan melihat kebaikannya, tetapi sekiranya selama kita mengajar kita hanya 'buat-buat cerita' (tidak sesuai dengan Alkitab, sebab dia sendiri tidak baca Alkitab), maka kita akan melihat kesannya, dan mungkin kita akan dipertanggungjawabkan pada masa akan datang.

~are-wish

Makan Hasil Titik Peluh Ayam


Oleh: Pst. Awis

Kadangkala kita bertanya pada diri sendiri....kenapa kita yang berusaha untuk berdoa, melayani dan dikatakan ada janji kebahagiaan merasa putus asa dengan keadaan.

Mereka yang tidak percaya kepada Yesus, malah bertambah kaya dan kaya...kita hanya menjadi penonton dan mampu menelan air liur.

Hal ini membuat kita berusaha dengan sedaya-upaya untuk mendapatkan apa yang sepatutnya...ITU TIDAK SALAH...
Tetapi kita seringkali keluar dari jalur kehendak Tuhan semata-mata ingin memuaskan keinginan kita yang terlanjur melakukan sesuatu untuk menjadi kaya. Sehingga bertindak lari dari panggilan, akibatnya kita sentiasa tiada damai.

Namun ada juga yang tidak terpengaruh...memujuk diri dengan berkata "biarlah mereka kaya di dunia, tapi akan datang mereka akan merana selamanya, saya tidak kaya dengan wang...tetapi saya kaya dengan kedamaian dari Tuhan"....

Jujur kah? Ungkapan tersebut keluar dari hati nurani yang terdalam atau hanya luahan spontan?

Bagaimana jika ungkapan ini kita pakai untuk anak-anak kita yang akan bersekolah ke tingkat yang tertinggi, bil air akan dipotong, bayar kereta, rumah, letrik, makan minum dan pakaian?

Tuhan memberikan kita akal fikir yang SANGAT SIHAT...kita dipercayakan untuk mengolahnya sehingga segala sesuatu berjalan dengan baik dan dalam setiap tindakan kita memancar 'Kemuliaan Tuhan' (II Kor. 2: 2,3). Jadilah saksi Kristus yang dapat menpengaruhi dan bukan dipengaruhi.

Segala sesuatu yang kita miliki, bersyukurlah atas apa yang ada dan berusahalah terus di dalam jalur kehendak Tuhan. Segala sesuatu akan datang waktunya di mana kita akan menarik nafas rasa lega kerana kita tidak menyangka...akhirnya "Ini yang dilakukan Tuhan untuk kita".

~are-wish



"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."   (Pengkhotbah 3:11-LAI)

"
Dia telah menentukan waktu yang tepat bagi tiap-tiap perkara. Dia telah memberi kita keinginan untuk mengetahui masa depan, tetapi tidak memberi kita pemahaman tentang segala perbuatan-Nya dari awal sampai akhir."  (Terj. B.M)



Kenangan Pelayanan

VIDEO DOKUMENTASI KHAS
SEMPENA ULANG TAHUN KE-50
Sidang Injil Borneo Sabah (SIB)
.............
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus,
yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati,
kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan tidak dapat layu,
yang tersimpan di Sorga bagi kamu.
1Petrus 1:3,4
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...