Sabah dan Sarawak adalah BERSTATUS NEGARA dan bukannya Negeri.

Sabah dan Sarawak adalah sebuah Negara yang MERDEKA DAN BERDAULAT yang mana kedua - dua NEGARA ini telah bersama-sama dengan Singapura dan Malaya untuk membentuk Persekutuan Malaysia pada 16 September 1963.

Happy Sabah (North Borneo) Independence Day 51 Years

Sabah or previously known as North Borneo was gained Independence Day from British on August 31, 1963. To all Sabahan, do celebrate Sabah Merdeka Day with all of your heart!

Sarawak For Sarawakian!

Sarawak stand for Sarawak! Sarawakian First. Second malaysian!

The Unity of Sabah and Sarawak

Sabah dan Sarawak adalah Negara yang Merdeka dan Berdaulat. Negara Sabah telah mencapai kemerdekaan pada 31 Ogos 1963 manakala Negara Sarawak pada 22 Julai 1963. Sabah dan Sarawak BUKAN negeri dalam Malaysia! Dan Malaysia bukan Malaya tapi adalah Persekutuan oleh tiga buah negara setelah Singapura dikeluarkan daripada persekutuan Malaysia.

Sign Petition to collect 300,000 signatures

To all Sabahan and Sarawakian... We urge you to sign the petition so that we can bring this petition to United Nations to claim our rights back as an Independence and Sovereign Country for we are the Nations that live with DIGNITY!

Decedent of Rajah Charles Brooke

Jason Desmond Anthony Brooke. The Grandson of Rajah Muda Anthony Brooke, and Great Great Grandson of Rajah Charles Brooke

27 October 2010

Bila Kita Pulang Nanti

Kita ini hasilan pintal tangan Kuasa,
Dari debu permaidani dunia
Kita ini hasilan ciptaan hari keenam
Sang Pencipta berkata, “Sungguh amat baik”
Kita ini tak sedar leka
Dia kata “Jangan Raba”
Tak hirau kata akhirnya rebah....

Kita ini telah diusir
Dari peterana semarak berhias
Kita ini bertitik peluh
Makan hasil tanah dikutuk...
Kutuk membawa tetesan
Darah saudara,
Menjadi kata disebut “Dosa”
Kita ini diberi sedar,
Laut fikir yang bergelora
reda membawa insaf...

Kita berseru...memohon petunjuk
Walaupun kita dimamah usia terkutuk...
Kita ini ada sahabat
Bukan penjahat,
Bukan penyesat,
Bukan penjerat...

Ia, malah disebut kerana debat
Kayu berpalang kutuk ciptaan manusia
Di atas sana bersama penjahat
Namun menanggung amuk haloba mereka
Hingga terbuka pintu taubat...
Kita sebenarnya manusia
Bila pulang nanti, tersedia perhitungan...
Kita ini manusia,
Bila pulang nanti, tersedia pahala...
Kita ini manusia,
Bila pulang nanti, ketentuan tersedia.

Sementara kita ini manusia pengembara
Hiduplah dengan saksama
Kerana Kitab-Kitab dan
Kitab Kehidupan akan dibuka
Ketentuannya menentukan dua hal....

Kita ini akan Hidup Kekal
Atau
Kita ini akan Mati Kekal
Semua itu...kita akan tahu
Bila kita pulang nanti....



~awis

Saat Yang Terapuh

by monccoz09   


Kepalaku telah aku gantung di tepi jalan berhutang kepada nasib
Merayapi tiap langkah manusia yang melalui tetes darah dari leherku
Meninggalkan jejak borok-borok di sendi-sendi belulang raga
Telah jatuh aku ke dalamnya, telah terbakar ambisi-ambisi semu
Kemanakah untuk mencari potongan-potongan kaidah hidupku??
Aku tak sanggup…
Aku menikam diri dengan sejuntai hasrat tuk mengabdi
Tuk membeli harga diri yang semakin busuk, terselubung bau anyir
Makin terbuka lebar masa-masa penuh luka tertoreh dalam hati
Untuk apa…?!
Satu langkah maju, menjadi terbelakang dalam duka
Aku berbakti, namun tak pernah sanggup wujudkan mulia
Beban, angkat beban itu semakin menundukkan kepalaku
Manusia hina, memalukan, itulah aku, akulah sang binatang busuk!!
Aku menjerit tertahan pedih yang menusuk batinku
Terkulai, menjadi yang terbuang dan merangkak reyot
Tanganku tak pernah menggenggam hasil budi insani
Tak pernah jadi malaikat yang meniupkan genderang surga
Mengapa, ini harus menjadi sebuah derai tangis??
Aku tak sanggup mengingat, tak mampu bersuara…
Aku benci hasratku tuk hidup, aku lemah tuk memeluk mentari
Aku tak sanggup menapaki gubuk yang pernah kusinggahi
Sungguh berat dan asa berpasrah pada sang Khalik
Bantulah, berikan suara tuk nyalakan kembali lenteraku!!
Tanpa letih tuk selalu menguatkan hati, menyatukan jiwa
Aku benci, aku ingin kembali, aku ingin tak pernah terjadi!!!
Aku tak sanggup Tuhan…
Aku tak sanggup melihat berlinangnya air mata itu
Berderai di kelopak matanya atas semua ini
Aku benci akan semua ini, Tuhan… mohon ampunanMu…
Bagiku inilah Saat yang terapuh tuk dialami… Tuhan…
Tuhan, Tuhan, hanya berserah padaMu…
Tetap Cintai dan Kasihanilah diri ini…
Aku menjadi Saat yang Terapuh dalam menapak hari
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...